CAAI 2180 bukan sekadar sebuah alat uji; ia adalah manifestasi nyata dari keunggulan riset dan pengembangan di CAAI (Center of Aerosol and Analytical Instrumentation), Bandung. Dikembangkan oleh tim ahli di bawah kepemimpinan Profesor Muhammad Miftahul Munir, instrumen ini merupakan Standard Air Filter Tester yang menjadi pilar penting dalam memajukan kemandirian teknologi dan kualitas udara di Indonesia. CAAI 2180 berdiri sebagai simbol inovasi anak bangsa.
Presisi Tak Tertandingi: Menguak Kinerja Filter Hingga Detail Nanometer
CAAI 2180 dirancang untuk memberikan analisis kinerja filter udara yang sangat mendalam dan presisi tinggi, melampaui kemampuan banyak fasilitas pengujian lain di Indonesia. Alat ini mampu mengevaluasi parameter kritis secara komprehensif:
- Penetrasi Partikel (Particle Penetration – P): Mengukur seberapa banyak partikel yang lolos dari filter. Semakin rendah angkanya, semakin baik performa filter.
- Efisiensi Filtrasi (η): Menunjukkan seberapa efektif filter menangkap partikel. Ini adalah indikator langsung kemampuan penyaringan filter.
- Penurunan Tekanan (Pressure Drop): Mengukur resistansi aliran udara yang melewati filter. Penurunan tekanan yang tinggi dapat mengindikasikan filter yang tersumbat atau membutuhkan lebih banyak energi untuk sirkulasi udara.
- Ukuran Partikel Paling Sulit Ditembus (MPPS): Menentukan ukuran partikel di mana efisiensi filter paling rendah. Informasi ini vital untuk desain filter yang optimal.
- Faktor Kualitas: Metrik gabungan yang menilai efisiensi dan penurunan tekanan, memberikan gambaran holistik tentang kinerja filter.
Namun, yang benar-benar membuat CAAI 2180 sangat istimewa dan seringkali tidak dapat dibandingkan oleh fasilitas pengujian filter lain di Indonesia adalah kemampuannya dalam menyajikan data kinerja filter yang sangat detail dan fungsional:
- Hubungan Penurunan Tekanan (Pressure Drop) vs. Kecepatan Aliran (Face Velocity): CAAI 2180 dapat memetakan bagaimana resistansi filter berubah seiring dengan kecepatan udara yang melaluinya (face velocity). Data ini krusial untuk optimasi desain sistem ventilasi, membantu dalam pemilihan filter yang efisien energi dan perencanaan umur pakai yang akurat.
- Efisiensi Filtrasi sebagai Fungsi Ukuran Partikel (20 nm – 400 nm): Ini adalah fitur terdepan yang membedakan CAAI 2180. Alat ini mampu mengukur dan menampilkan efisiensi filtrasi untuk rentang ukuran partikel yang sangat halus, mulai dari 20 nanometer hingga 400 nanometer. Rentang ini mencakup partikel virus, bakteri kecil, dan sebagian besar aerosol berbahaya di udara. Kemampuan ini vital untuk deteksi MPPS yang akurat, serta pengembangan filter kelas tinggi yang mampu memberikan perlindungan optimal terhadap partikel sub-mikron.
- Identifikasi MPPS (Most Penetrating Particle Size): CAAI 2180 secara akurat mengidentifikasi MPPS, yaitu ukuran partikel yang paling mungkin menembus filter. Dengan kurva efisiensi vs. ukuran partikel yang lengkap, alat ini memungkinkan para peneliti dan produsen untuk merancang filter yang benar-benar efektif pada titik terlemahnya.
Sebagai sistem uji filter standar yang sesuai ISO 21083, CAAI 2180 memastikan bahwa setiap hasil pengujiannya valid dan dapat diterima secara global (dibuktikan dengan publikasi ilmiah di Jurnal Q1 menggunakan CAAI 2180), memberikan kredibilitas tak terbantahkan bagi produk filter lokal.
CAAI 2180: Katalisator Kemandirian dan Kesehatan Bangsa
Peran CAAI 2180 sangat strategis dan memiliki nilai tak ternilai bagi Indonesia:
- Mendorong Kemandirian Teknologi dan Inovasi Lokal:
- Alat ini memungkinkan peneliti CAAI dan industri di Indonesia untuk menguji dan memvalidasi material filter inovatif yang dikembangkan di dalam negeri, termasuk membran nanofiber dari bahan daur ulang (misalnya expanded polystyrene (EPS) atau acrylonitrile butadiene styrene). Ini mempercepat pengembangan produk filter dan masker lokal berkualitas tinggi.
- Dengan fasilitas pengujian berstandar internasional di Indonesia, Indonesia tidak perlu lagi sepenuhnya bergantung pada fasilitas pengujian di luar negeri, yang dapat memakan waktu dan biaya tinggi. Ini mempercepat siklus R&D dan produksi lokal.
- Selama pandemi COVID-19, CAAI 2180 (dan CAAI 2181 Standard Mask Tester) berperan dalam memvalidasi masker/filter buatan lokal, memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang andal.
- Meningkatkan Kualitas Udara dan Kesehatan Masyarakat:
- Mengingat masalah polusi udara di Indonesia, CAAI 2180 memastikan bahwa filter yang digunakan dalam sistem pemurnian udara berfungsi efektif, berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas udara yang dihirup masyarakat.
- Alat ini memastikan kualitas produk filter domestik, memberikan jaminan kepada konsumen bahwa filter atau masker yang mereka gunakan benar-benar melindungi, menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan aman.
- Memperkuat Ekosistem Riset dan Industri Nasional:
- CAAI 2180 menjadi fasilitas pengujian filter berstandar nasional yang dapat diakses oleh berbagai pihak: dosen, peneliti, mahasiswa, hingga produsen industri. Ini mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri.
- Bagi dosen/peneliti, akses ke alat ini meningkatkan kemampuan mereka untuk memvalidasi hasil riset dan berkontribusi pada publikasi ilmiah berkaliber tinggi, meningkatkan reputasi ilmiah Indonesia di kancah global.
- Menjadi Pusat Rujukan dan Kalibrasi:
- Dengan kemampuannya yang canggih dan kepatuhan pada standar internasional, CAAI 2180 berpotensi menjadi pusat rujukan nasional untuk kalibrasi dan validasi alat uji filter lainnya. Ini penting untuk menjaga konsistensi dan akurasi pengujian di seluruh Indonesia, memastikan bahwa semua filter yang dipasarkan memenuhi standar yang seragam.
- Peran ini sangat vital untuk membangun kepercayaan publik dan pasar terhadap produk-produk filtrasi buatan Indonesia.
CAAI 2180 Sebagai Aset Nasional
Meskipun ada beberapa fasilitas pengujian filter lain di Indonesia, seperti di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Tekstil Kementerian Perindustrian, atau laboratorium swasta yang menggunakan particle counter umum, CAAI 2180 secara unik mampu menampilkan data kinerja filter yang sangat detail seperti kurva penurunan tekanan vs. kecepatan aliran (face velocity), serta efisiensi sebagai fungsi ukuran partikel (terutama pada rentang 20-400 nm) dan identifikasi akurat MPPS. Kemampuan analisis data setingkat ini seringkali menjadi celah yang belum dapat dipenuhi oleh fasilitas lain di Indonesia.
Kehadiran CAAI 2180 bukan sekadar menambah daftar alat uji, melainkan mengisi kekosongan krusial dalam kemampuan pengujian filter berstandar tinggi di Indonesia. Ini adalah aset strategis yang sangat berharga yang memungkinkan Indonesia untuk membangun fondasi yang kuat dalam sains dan teknologi filtrasi, meningkatkan kualitas udara, kemandirian industri, kesiapan dalam menghadapi krisis kesehatan, dan penguatan ekosistem inovasi dan riset di tanah air. CAAI 2180 adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk memimpin dalam pengembangan teknologi demi masa depan yang lebih sehat dan mandiri.
Daftar Referensi (untuk mempelajari lebih lanjut):
- https://m3caai.com/index.php/caai2180
- A Zulfi, JC Amaratirta, R Amalia, FY Amandita, S Purwajanti, MM Jauhar, ER Chaldun, H Chandra, YA Rezeki, A Noviyanto, MM Munir, “From waste to functional Material: Recycling High-Impact polystyrene (HIPS) with clove extract for air filtration media with antibacterial activity”, Separation and Purification Technology Vol 371 (2025) 13325 https://doi.org/10.1016/j.seppur.2025.133252
- AI Kamil and MM Munir*, “Structure and morphology optimization of nanofiber membrane for the application of high-performance air filtration”, Powder Technology, Vol 430 (2023) 118978 https://doi.org/10.1016/j.powtec.2023.118978
- MM Munir*, M Burhanuddin, AI Kamil, “High-performance blow spun waste-acrylonitrile butadiene styrene (ABS) fibrous membrane for air filter”, Journal of Materials Research and Technology, Vol 18 (2022) 4564-4577 https://doi.org/10.1016/j.jmrt.2022.04.107
- MM Munir*, M Adrian, M Burhanuddin, F Iskandar, “Fabrication and Structure Optimization of Expanded Polystyrene (EPS) Waste Fiber for High-Performance Air Filtration”, Powder Technology, Vol 402 (2022) 117357 https://doi.org/10.1016/j.powtec.2022.117357
- A Rajak, DA Hapidin, F Iskandar, MM Munir*, K Khairurrijal, “Electrospun nanofiber from various source of expanded polystyrene (EPS) waste and their characterization as potential air filter media”, Waste Management, Vol 103,(2020) 76-86 https://doi.org/10.1016/j.wasman.2019.12.017
- A Rajak, DA Hapidin, F Iskandar, MM Munir*, K Khairurrijal, “Controlled morphology of electrospun nanofibers from waste expanded polystyrene for aerosol filtration”, Nanotechnology, Vol 30 (42), (2019) 425602 https://doi.org/10.1088/1361-6528/ab2e3b
- A Zulfi, DA Hapidin, MM Munir*, F Iskandar, K Khairurrijal, “The synthesis of nanofiber membranes from acrylonitrile butadiene styrene (ABS) waste using electrospinning for use as air filtration media”, RSC Advances, Vol 9 (53),(2019) 30741-30751 https://doi.org/10.1039/C9RA04877D
- A. Zulfi, M. M. Munir*, D. A. Hapidin, A. Rajak, D. Edikresnha, F. Iskandar, and K. Khairurrijal, “Air Filtration Media from Electrospun Waste High-impact Polystyrene Fiber Membrane”, Materials Research Express, Vol. 5 (2018), 035049. DOI: 10.1088/2053-1591/aab6ef