Terobosan Teknologi: Kunci Peningkatan Kualitas dan Kemandirian Kosmetik, Farmasi, Pangan Fungsional

Di tengah dinamika global yang terus berkembang dan tuntutan kemajuan teknologi, kemandirian bangsa menjadi prioritas fundamental bagi Indonesia. Kita tahu bahwa sektor kosmetik, farmasi, dan pangan fungsional adalah pilar vital tidak hanya untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, baik di tingkat nasional maupun global.

Secara global, industri kosmetik diperkirakan bernilai sekitar USD 424,72 miliar pada tahun 2024 dan diproyeksikan mencapai USD 450,20 miliar pada tahun 2025 (Precedence Research, 2024a). Sementara itu, pasar farmasi global mencapai USD 1,67 triliun pada tahun 2024 dan diperkirakan tumbuh menjadi USD 1,77 triliun pada tahun 2025 (Precedence Research, 2024b). Di sektor pangan fungsional, pasar global bernilai USD 364,18 miliar pada tahun 2024 dan diproyeksikan mencapai USD 398,81 miliar pada tahun 2025 (Fortune Business Insights, 2024), menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

Di Indonesia sendiri, potensi pasar tidak kalah menjanjikan. Pasar kosmetik dan perawatan pribadi diperkirakan bernilai sekitar USD 9,24 miliar pada tahun 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 4,60% (InvestinAsia, 2024). Industri farmasi nasional diproyeksikan terus tumbuh dari sekitar Rp 110,6 triliun (sekitar USD 7,6 miliar) pada tahun 2020 menjadi Rp 176,3 triliun (sekitar USD 12,1 miliar) pada tahun 2025 (Business-Indonesia, n.d., mengutip Fitch Ratings). Sedangkan untuk pangan fungsional, segmen suplemen makanan di Indonesia saja diperkirakan bernilai USD 2,53 miliar pada tahun 2024 dan diproyeksikan mencapai USD 4,86 miliar pada tahun 2030 (Grand View Research, 2024). Dengan populasi besar, kekayaan hayati melimpah, dan potensi pasar domestik yang signifikan, Indonesia memiliki peluang emas untuk tidak hanya menjadi pemain regional, tetapi juga global dalam ketiga sektor ini. Namun, kita masih dihadapkan pada tantangan ketergantungan impor yang signifikan. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan beban ekonomi, tetapi juga berpotensi memengaruhi kedaulatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Namun, dalam setiap tantangan, terdapat peluang inovasi. Bidang sains dan teknologi kini tengah menyaksikan evolusi pesat, dengan pengembangan material nano/mikro fiber, pemahaman mendalam tentang interaksi permukaan, serta kontrol lingkungan produksi yang muncul sebagai terobosan paling menjanjikan. Dengan karakteristik unik yang dapat dikontrol secara presisi, inovasi ini membuka cakrawala baru dalam pengembangan produk yang jauh lebih efektif, aman, dan berkelanjutan.

Melalui pemahaman mendalam tentang wettability (keterbasahan permukaan)—yang menentukan bagaimana material berinteraksi dengan cairan—serta kontrol terhadap aerosol dan filtrasi udara di lingkungan produksi, kita bisa merancang solusi pintar untuk tantangan kompleks. Dari produk kosmetik yang bekerja lebih optimal, sediaan obat yang lebih efisien, hingga pangan dengan nutrisi terlindungi, riset ini bukan sekadar upaya ilmiah di laboratorium, melainkan sebuah visi strategis menuju kemandirian ekonomi dan peningkatan kualitas kesehatan nasional.


Pengembangan material canggih seperti nano/mikro fiber dengan struktur dan sifat yang dapat direkayasa, adalah kunci untuk menciptakan produk yang memiliki kinerja superior.

  • Penghantaran Bahan Aktif yang Lebih Efisien: Material nano/mikro fiber dapat digunakan untuk mengenkapsulasi dan menghantarkan bahan aktif seperti antioksidan (misalnya vitamin C atau E), peptida anti-aging, atau agen pencerah kulit ke lapisan kulit yang lebih dalam secara terkontrol dan stabil. Ini meningkatkan efektivitas produk serum, krim wajah, atau masker perawatan kulit secara signifikan, menjadikannya lebih kompetitif di pasar global.
  • Formulasi Produk Inovatif: Nano/mikro fiber memungkinkan pengembangan masker wajah lembaran (sheet mask), patch mata, atau formulasi krim dengan tekstur unik dan kemampuan pelepasan bahan aktif yang disesuaikan, menciptakan produk kosmetik yang lebih unggul dan menarik.
  • Perlindungan dan Stabilisasi Produk: Penggunaan nano/mikro fiber dapat melindungi bahan-bahan sensitif dalam kosmetik, seperti vitamin atau ekstrak botani, dari degradasi akibat cahaya, udara, atau oksidasi. Ini memperpanjang umur simpan produk krim, losion, atau sunscreen dan menjaga kualitas serta efikasinya.
  • Kosmetik Berbasis Bahan Lokal: Dengan teknologi nano/mikro fiber, ekstrak tumbuhan atau bahan alami khas Indonesia seperti lidah buaya, kemiri, atau teh hijau dapat diolah menjadi bahan aktif kosmetik yang stabil dan efektif, mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor dan mengangkat potensi kekayaan hayati lokal untuk produk perawatan rambut, perawatan kulit, atau body care.

  • Sistem Penghantaran Obat Terkustomisasi: Nano/mikro fiber dapat dirancang sebagai sistem penghantaran obat yang melepaskan dosis secara terkontrol, tepat sasaran, dan meminimalkan efek samping. Contohnya termasuk tablet orodispersible (larut di mulut), film bukal, implan subkutan, atau patch transdermal yang mengandung obat anti-inflamasi, antibiotik, atau hormon. Dengan memanfaatkan bahan baku farmasi lokal, kita dapat mengurangi ketergantungan pada obat generik impor yang mahal dan meningkatkan ketersediaan obat esensial.
  • Terapi Regeneratif Inovatif: Nano/mikro fiber menyediakan perancah (scaffold) ideal untuk pertumbuhan sel dan regenerasi jaringan. Aplikasi konkretnya meliputi pengembangan perban luka pintar yang melepaskan agen penyembuh, implan medis canggih untuk perbaikan tulang rawan atau saraf, hingga rekayasa organ seperti kulit atau pembuluh darah. Ini adalah langkah besar menuju kemandirian dalam teknologi kesehatan mutakhir.
  • Diagnostik Cepat dan Akurat: Potensi nano/mikro fiber dalam biosensor memungkinkan deteksi dini penyakit dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi. Contohnya adalah strip tes diagnostik cepat untuk penyakit menular, penanda tumor, atau kadar glukosa dalam darah, semuanya dengan teknologi buatan anak bangsa yang mempercepat diagnosa dan memungkinkan intervensi lebih awal.

  • Melindungi dan Meningkatkan Nutrisi Lokal: Dengan nano/mikro fiber, kita bisa mengenkapsulasi nutrasetikal dan senyawa bioaktif dari bahan baku lokal, seperti ekstrak kunyit, manggis, atau spirulina. Ini melindungi senyawa aktif dari degradasi (misalnya akibat panas atau oksidasi) dan meningkatkan bioavailabilitasnya dalam produk akhir seperti suplemen makanan, minuman fungsional, atau fortified food. Hasilnya adalah pangan fungsional kelas dunia yang mengurangi ketergantungan pada produk impor dan membuka pasar ekspor baru.
  • Keamanan Pangan Revolusioner: Nano/mikro fiber memungkinkan pengembangan filter ultra-efisien untuk pemurnian air, minyak nabati, atau jus buah. Filter ini dapat menghilangkan kontaminan mikroskopis, bakteri, atau partikel tersuspensi, memastikan produk pangan cair kita aman dan berkualitas tertinggi. Bayangkan peningkatan daya saing industri pangan kita yang mampu memenuhi standar global dengan biaya lebih efisien.
  • Pengembangan Kemasan Cerdas: Nano/mikro fiber bisa menjadi kunci kemasan aktif untuk produk pangan seperti daging segar, buah-buahan, atau produk roti. Kemasan ini tidak hanya memperpanjang umur simpan dengan mengontrol kelembaban atau menyerap etilen, tetapi juga dapat mendeteksi kerusakan atau kontaminasi melalui sensor terintegrasi, mengurangi limbah pangan dan mendorong keberlanjutan rantai pasok.

Pemahaman dan kontrol terhadap wettability permukaan—yaitu bagaimana cairan berinteraksi dengan permukaan padat—adalah faktor krusial dalam inovasi dan kualitas produk di ketiga sektor ini:

  • Kosmetik: Wettability berperan besar dalam penyebaran produk di kulit (misalnya foundation, sunscreen, atau pelembap), stabilitas emulsi (misalnya krim dan losion), serta penyerapan bahan aktif ke dalam kulit. Formulasi kosmetik yang baik harus memiliki wettability yang optimal agar terasa nyaman saat diaplikasikan, tidak lengket, dan memberikan efek yang diinginkan secara efisien. Misalnya, masker wajah yang menempel sempurna atau produk makeup yang melapisi kulit secara merata sangat bergantung pada sifat wettabilitynya.
  • Farmasi: Dalam formulasi obat, wettability memengaruhi disolusi (pelarutan) bahan aktif obat, absorpsi (penyerapan) oleh tubuh, dan stabilitas sediaan. Pada tablet atau kapsul, wettability serbuk menentukan kecepatan pembasahan dan disintegrasinya. Untuk implan medis atau scaffold dalam rekayasa jaringan, wettability permukaan sangat mempengaruhi biokompatibilitas dan interaksi sel dengan material di dalam tubuh.
  • Pangan Fungsional: Wettability sangat penting dalam proses seperti pelapisan makanan (misalnya glazing pada donat atau coating pada permen), pengemulsi dalam saus atau dressing, dan efisiensi pembersihan peralatan. Permukaan dengan wettability yang tepat dapat mencegah penempelan kotoran atau bakteri, memastikan kebersihan dan keamanan produk pangan olahan. Dalam aplikasi filtrasi pangan, wettability membran menentukan seberapa efektif ia dapat memisahkan komponen cair dari padat atau minyak dari air.

Pengendalian aerosol (partikel padat atau cair yang tersuspensi di udara) dan filtrasi udara bukan sekadar pelengkap, melainkan komponen fundamental untuk menjamin keamanan, kualitas, dan efisiensi produksi di ketiga sektor industri ini. Aplikasi konkretnya meliputi:

  • Kosmetik:
    • Higiene dan Kestabilan Produk: Produksi kosmetik, terutama produk skincare (krim, serum), makeup (foundation, maskara), atau produk perawatan bayi, memerlukan lingkungan yang sangat bersih. Penggunaan filter udara canggih di area pengemasan dan produksi membantu mencegah kontaminasi bakteri, jamur, atau debu yang dapat merusak formulasi atau menyebabkan iritasi pada konsumen, memastikan produk kosmetik aman dan higienis.
    • Perlindungan Bahan Sensitif: Beberapa bahan dalam kosmetik sangat sensitif terhadap oksidasi atau kontaminasi partikel udara. Sistem filtrasi udara yang efektif melindungi integritas bahan-bahan ini, memastikan stabilitas formulasi dan efektivitas produk kosmetik premium sepanjang masa simpannya.
    • Aplikasi Produk Semprot: Dalam kosmetik semprot atau mist (misalnya setting spray, toner semprot, atau hairspray), ukuran dan distribusi partikel aerosol sangat penting untuk pengalaman pengguna dan efektivitas produk, memastikan penyebaran yang merata dan penyerapan yang optimal.
  • Farmasi:
    • Sterilitas dan Integritas Obat: Industri farmasi, khususnya dalam produksi obat steril (injeksi, tetes mata), vaksin, dan produk biologis, mutlak memerlukan lingkungan ruang bersih (cleanroom) dengan standar tertinggi (misalnya GMP). Aplikasi filter udara HEPA (High-Efficiency Particulate Air) dan ULPA (Ultra-Low Penetration Air) sangat vital untuk menghilangkan partikel mikroskopis, bakteri, dan virus dari udara, mencegah kontaminasi yang dapat mengurangi potensi atau membahayakan pasien.
    • Keamanan Lingkungan Kerja dan Produk: Banyak bahan aktif farmasi berupa bubuk halus yang dapat menjadi aerosol dan berpotensi menyebabkan paparan berbahaya bagi pekerja atau kontaminasi silang antar produk obat yang berbeda. Sistem filtrasi udara berteknologi tinggi dan penanganan aerosol yang tepat sangat diperlukan untuk melindungi kesehatan kerja dan menjaga integritas setiap batch produksi.
    • Produk Aerosol Medis: Teknologi aerosol juga digunakan langsung dalam produk farmasi jadi, seperti inhaler dosis terukur (MDI) atau nebulizer untuk menghantarkan obat asma atau PPOK langsung ke paru-paru. Optimalisasi ukuran partikel aerosol di sini sangat menentukan efektivitas pengobatan.
  • Pangan Fungsional:
    • Keamanan Produk dan Lingkungan Produksi: Lingkungan produksi pangan memerlukan sterilitas tinggi. Sistem filtrasi udara canggih, termasuk filter udara fungsional dengan kemampuan antibakteri dan antivirus, sangat esensial di fasilitas produksi pangan untuk menciptakan lingkungan bersih, mencegah kontaminasi mikroba, spora jamur, atau partikel asing dari udara yang dapat merusak produk pangan olahan, bubuk nutrisi, atau flavoring agent. Ini memastikan produk pangan lebih higienis, aman dikonsumsi, dan memiliki masa simpan yang lebih panjang, sesuai dengan standar keamanan pangan global.
    • Optimalisasi Proses Manufaktur: Dalam proses seperti pengeringan semprot (spray drying) untuk menghasilkan bubuk kopi instan, susu, atau ekstrak herbal, pemahaman dan kontrol terhadap distribusi ukuran partikel aerosol sangat penting. Ini mengoptimalkan efisiensi pengeringan, mencegah aglomerasi, dan menghasilkan bubuk dengan karakteristik yang diinginkan.

CAAI (Center of Aerosol and Analytical Instrumentation) menyediakan empat fasilitas utama untuk mengakselerasi terobosan riset dalam inovasi material, pengukuran wettability, serta penelitian dan pengembangan terkait aerosol dan filtrasi udara:

  1. Sistem Electrospinning/Electrospray CAAI 2601: Sang Arsitek Nano/Mikro Fiber Ini adalah laboratorium miniatur untuk merancang arsitektur nano/mikro fiber hingga ke skala nanometer, dengan kontrol presisi tinggi terhadap tegangan, laju alir, serta sistem kontrol suhu dan kelembaban otomatis. Fitur pengamatan Taylor cone dan kolektor drum berputar menjamin sintesis yang seragam dan dapat direplikasi, membuka jalan bagi inovasi tak terbatas. Detail teknis dan kapabilitas fabrikasi dapat diakses di: Sistem Electrospinning/Electrospray CAAI 2601.
  2. Sistem Pengukuran Sudut Kontak CAAI 2320: Sang Penilai Interaksi Permukaan Alat ini adalah jendela untuk memahami wettability (keterbasahan) permukaan. Dengan menjatuhkan tetesan air mikro dan menganalisis sudut kontak yang terbentuk, Anda dapat secara akurat mengklasifikasikan permukaan sebagai hidrofilik (suka air) atau hidrofobik (anti air). Pengukuran ini sangat kritis untuk optimasi filtrasi, desain kemasan, bio-kompatibilitas farmasi, pengembangan biosensor, dan formulasi kosmetik. Pahami kapabilitas karakterisasi permukaan di: Sistem Pengukuran Sudut Kontak CAAI 2320. Selain mendukung riset, CAAI juga membuka Jasa Pengukuran Sudut Kontak menggunakan CAAI 2320.
  3. Sistem Blow Spinning CAAI 2640: Terobosan Produksi Nano/Mikro Serat Massal Ini adalah teknologi terobosan untuk memproduksi membran nano/mikro serat berkualitas tinggi dari berbagai material. CAAI 2640 memungkinkan produksi massal serat dengan rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi, porositas terkontrol, dan sifat mekanik unik, sangat penting untuk aplikasi seperti filtrasi udara dan cairan (misalnya PM2.5 dan pemisahan minyak-air), pangan fungsional, farmasi, biomedis (rekayasa jaringan, penghantaran obat, penutup luka), penyimpanan energi, elektronik, tekstil fungsional, serta adsorpsi dan katalisis. Keunggulan utamanya adalah fleksibilitas dalam memproses berbagai bahan baku, termasuk polimer murni, limbah daur ulang (Styrofoam, HIPS, PVC, ABS), hingga biomassa dan bahan alami, mendukung ekonomi sirkular. Alat ini dilengkapi airbrush termodifikasi, sistem udara bersih dan stabil, serta kolektor drum yang dapat bergerak dan berputar untuk optimasi deposisi serat. Detail lebih lanjut dapat diakses di: Sistem Blow Spinning CAAI 2640.
  4. Sistem Pengujian Filter Udara CAAI 2180: Penjamin Kualitas Udara Bersih Dirancang untuk mengukur parameter kritis performa filter udara seperti penetrasi partikel, efisiensi filtrasi, pressure drop, dan MPPS (most penetrating particle size), CAAI 2180 merupakan instrumen vital yang mematuhi standar ISO 21083. Sistem ini dapat menguji filter menggunakan partikel NaCl standar atau PM2.5 dari asap insense, lengkap dengan generator aerosol, electrostatic classifier, dan condensation particle counter. Keberadaan alat ini sangat krusial bagi Indonesia yang masih kekurangan fasilitas pengujian filter standar. Kemampuan CAAI 2180 untuk mengevaluasi filter udara berkualitas tinggi (dengan efisiensi filtrasi tinggi dan pressure drop rendah) secara langsung mendukung:
    1. Industri Kosmetik: Memastikan udara yang higienis selama proses manufaktur dan pengemasan, menjaga kualitas dan stabilitas produk kosmetik.
    1. Industri Farmasi: Menjamin lingkungan cleanroom yang steril untuk produksi obat-obatan dan vaksin, melindungi integritas dan keamanan produk.
    1. Industri Pangan Fungsional: Memastikan udara bersih di fasilitas produksi untuk mencegah kontaminasi mikroba dan partikel pada makanan. Alat ini menjembatani kesenjangan dalam riset dan industri filter udara di Indonesia. Informasi lebih lanjut dapat diakses di: Sistem Pengujian Filter Udara CAAI 2180.

Ini adalah undangan kolaborasi strategis yang mendalam bagi seluruh pemangku kepentingan—para akademisi, peneliti, dan pemimpin industri yang visioner. Kami mengajak Anda untuk bersama mengukir jejak kemandirian bangsa melalui inovasi teknologi yang berkelanjutan.

  • Bagi Akademisi dan Peneliti: Kami mengundang Anda untuk memanfaatkan secara optimal fasilitas riset terdepan kami: Sistem Electrospinning/Electrospray CAAI 2601, Sistem Pengukuran Sudut Kontak CAAI 2320, Sistem Blow Spinning CAAI 2640, dan Sistem Pengujian Filter Udara CAAI 2180. Dengan dukungan ini, Anda dapat menghasilkan riset fundamental dan terapan yang memberikan dampak nyata dan terukur bagi sektor industri, mendorong publikasi di jurnal bereputasi tinggi, serta melahirkan paten sebagai kontribusi substansial bagi kekayaan intelektual nasional.
  • Bagi Mitra Industri: Ini merupakan peluang strategis yang berharga bagi perusahaan Anda untuk mengarahkan investasi Litbang (Penelitian dan Pengembangan) secara lebih presisi. Mari kita bersinergi untuk mengatasi tantangan produksi yang kompleks, mengembangkan produk-produk inovatif yang memiliki daya saing global, dan meningkatkan efisiensi operasional. Kolaborasi ini akan memungkinkan Anda mengurangi ketergantungan pada teknologi dan bahan baku asing, sekaligus membuka peluang pasar baru dengan produk “Made in Indonesia” yang berkualitas premium di sektor kosmetik, farmasi, dan pangan fungsional.

Referensi:

  • Business-Indonesia. (n.d.). Indonesia’s Pharmaceutical Industry Prospects. Diakses dari https://business-indonesia.com/sectors/pharmaceutical-industry/ (Mengutip data Fitch Ratings untuk proyeksi industri farmasi Indonesia)
  • Fortune Business Insights. (2024). Functional Food Market Size, Share & COVID-19 Impact Analysis. Diakses dari https://www.fortunebusinessinsights.com/functional-food-market-103322
  • Grand View Research. (2024). Indonesia Dietary Supplements Market Size, Share & Trends Report. Diakses dari https://www.grandviewresearch.com/industry-analysis/indonesia-dietary-supplements-market
  • InvestinAsia. (2024). Indonesia’s Beauty and Personal Care (BPC) Market. Diakses dari https://investinasia.id/blog/indonesia-beauty-personal-care-market/
  • Precedence Research. (2024a). Cosmetics Market Size, Share, Trends Analysis Report. Diakses dari https://www.precedenceresearch.com/cosmetics-market
  • Precedence Research. (2024b). Pharmaceutical Market Size, Share, Trends Analysis Report. Diakses dari https://www.precedenceresearch.com/pharmaceutical-market
  • A Fauzi, DA Hapidin, MM Munir*, F Iskandar, and K Khairurrijal, “Superhydrophilic Bilayer Structure of Nylon 6 Nanofibers/Cellulose Membrane and Its Characterization as Potential Water Filtration Media”, RSC Advances, Vol 10 (2020), 17205 – 17216,    https://doi.org/10.1039/D0RA01077D
  • YA Rezeki, DA Hapidin, H Rachmawati, MM Munir*, K Khairurrijal, “Formation of electrosprayed composite nanoparticles from polyvinylpyrrolidone/mangosteen pericarp extract”, Advanced Powder Technology, Vol 31 (2020), 1811-1824   https://doi.org/10.1016/j.apt.2020.02.016
  • D Mustikasari, YA Rezeki, MM Munir*, H Rachmawati, K Khairurrijal, “Turmeric extract-loaded polyvinylpyrrolidone spherical submicron particles produced using electrohydrodynamic atomization: their physico-chemical properties and antioxidant activity”, Materials Research Express, Vol 6 (8), (2019) 085415   https://doi.org/10.1088/2053-1591/ab272a
  • D Edikresnha, T Suciati, MM Munir*, K Khairurrijal, “Polyvinylpyrrolidone/cellulose acetate electrospun composite nanofibres loaded by glycerine and garlic extract with in vitro antibacterial activity and release behaviour test”, RSC advances, Vol 9 (45),(2019) 26351-26363   https://doi.org/10.1039/C9RA04072B
  • I. Sriyanti, D. Edikresnha, A. Rahma, M.M. Munir, H. Rachmawati, K. Khairurrijal, “Mangosteen pericarp extract embedded in electrospun PVP nanofiber mats: physicochemical properties and release mechanism of alpha-mangostin”, International Journal of Nanomedicine, Vol.13 (2018), 4927-4941    DOI: 10.2147/IJN.S167670
  • A. Sawitri, M. M. Munir*, D. Edikresnha, A. Sandi, A. Fauzi, A. Rajak, D. Natalia, and K. Khairurrijal, “An Investigation on Bilayer Structures of Electrospun Polyacrylonitrile Nanofibrous Membrane and Cellulose Membrane Used as Filtration Media for Apple Juice Clarification”, Materials Research Express, Vol. 5 (2018), 054003.    DOI: 10.1088/2053-1591/aac316
  • P. Pusporini, D. Edikresnha, I. Sriyanti, T. Suciati, M. M. Munir*, and K. Khairurrijal, “Electrospun Polyvinylpyrrolidone (PVP)/Green Tea Extract Composite Nanofiber Mats and Their Antioxidant Activities”, Materials Research Express, Vol. 5 (2018), 054001.   DOI: 10.1088/2053-1591/aac1e6
  • I. Sriyanti, D. Edikresnha, A. Rahma, M. M. Munir*, H. Rachmawati, and K. Khairurrijal, “Correlation between Structures and Antioxidant Activities of Polyvinylpyrrolidone/Garcinia mangostana L. Extract Composite Nanofiber Mats Prepared Using Electrospinning”, Journal of Nanomaterials, Vol. 2017 (2017), 9687896.   DOI: 10.1155/2017/9687896
  • A. Rahma, M. M. Munir, Khairurrijal, A. Prasetyo, V. Suendo, H. Rachmawati, “Intermolecular Interactions and the Release Pattern of Electrospun Curcumin-Polyvinyl(pyrrolidone) Fiber”, Biological and Pharmaceutical Bulletin, Vol. 39 (2016), pp. 163-173.    https://doi.org/10.1248/bpb.b15-00391
  • M. M. Munir, A.B. Suryamas, F. Iskandar and K. Okuyama, “Scaling law on particle to fiber formation during electrospinning”, Polymer, 50 (2009) 4935  DOI: 10.1016/j.polymer.2009.08.011